Rahim Pengganti

Bab 189 "Liburan Keluarga"



Bab 189 "Liburan Keluarga"

0Bab 189 "Liburan keluarga"     
0

Semua nya saat ini, sedang berada di halaman belakang. Semua terlihat begitu bahagia begitu juga dengan Dhira. Pesta ulang tahun, yang sangat berkesan. Itulah yang terekam di dalam kepala Dhira.     

"Buat kakak," ucap Arka. Anak laki laki itu, sudah menyiapkan kado spesial untuk sang kakak. Diri nya juga menyiapkan, hal tersebut sendirian. Mengumpulkan uang jajan, untuk sang kakak. Bagi Arka, Dhira ada sosok wanita spesial dan terbaik, sehingga membuat diri nya ingin selalu ada untuk sang kakak.     

Dhira menerima kado tersebut, tanpa sadar air mata di sudut mata nya mengenang. Gadis itu begitu terharu dengan apa yang dilakukan sang adik. Sungguh hanya seperti ini, membuat Dhira sangat terharu. "Terima kasih ya dek," jawab Dhira. Kedua nya lalu saling berpelukan, satu dengan lain nya.     

"Maaf ya kak. Kalau tidak mahal," ucap Arka. Dhira lalu melepaskan pelukan, kepada sang adik dan menatap ke arah Arka. "Apapun yang kamu berikan, semua nya pasti kakak suka," ucap Dhira.     

Arka membalas ucapan yang dilontarkan oleh Dhira dengan anggukkan kepala nya, mereka lalu duduk bersama sama dengan kedua orang tua mereka. Buna Gina dan Baba Daffa juga tak lupa memberikan kado spesial untuk anak gadis nya.     

"Ini buat kakak dari Buna dan Baba semoga kamu suka ya sayang."     

Sebuah kotak kecil yang terlihat sangat indah dari luar, "Nilainya kecil, tapi Buna dan Baba sayang sama kamu. Buna dan Baba akan, memberikan semua nya untuk kalian. Karena kalian berdua adalah permata hati Buna dan Baba," lanjut Gina. Dhira langsung mengambil kotak tersebut dan memeluk kedua orang tua nya.     

"Semoga isi nya bisa berguna, untuk kamu. Baba selalu berharap yang terbaik, untuk kamu sayang," ucap Daffa. Pria itu tak segan segan langsung mengecup dahi sang anak dengan penuh cinta. Daffa begitu mencintai keluarga kecil nya, keluarga yang luar biasa untuk diri nya. Anak dan istri yang terbaik sepanjang masa, kebahagian yang mampu membuat Daffa selalu bahagia.     

"Terima kasih Buna dan Baba untuk doa, kado, bahkan cinta yang selama ini diberikan untuk kakak. Terima kasih untuk semua nya, love you. Surga kakak," balas Dhira. Semua orang yang ada di sana, tersenyum begitu indah ketika mendengar ucapan tersebut.     

Dhira lalu membuka kotak tersebut, mata nya melotot dengan begitu tajam. Ketika melihat apa yang menjadi isi dari kotak tersebut, sungguh Dhira tidak menyangka hal itu terjadi, impian nya yaitu menjadi mahasiswa di salah satu universitas di luar negeri.     

"Bun Ba ini …,"     

"Iya ini, tiket kamu untuk pergi ke luar negeri. Memang masih satu tahun, lagi tapi Buna dan Baba memberikan ini supaya kamu bisa lebih jauh semangat lagi, Buna dan Baba bangga dengan semua hasil karya kamu. Buna dan Baba yakin, kamu akan jadi anak yang luar biasa membanggakan kita semua," ucap Daffa. Dhira langsung memeluk erat sang Buna dan Baba gadis itu tidak menyangka dengan apa yang menjadi mimpi nya akhir nya tercapai dengan baik, sungguh Dhira tidak pernah berpikir jika hal seperti ini akan terjadi.     

Namun, berbeda dengan Dhira yang begitu bahagia dengan kejutan yang diberikan oleh kedua orang tua nya. Arsen hanya menatap sendu dengan apa yang terjadi, sungguh pria itu sedikit khawatir dengan apa yang akan terjadi ke depan nya.     

"Tenang, masih ada waktu satu tahun." Ucapan yang dilontarkan oleh, Bagas membuat Arsen hanya tersenyum tipis. Sungguh diri nya tidak tahu, bagaimana jadi nya satu tahun ini bersama dengan Dhira.     

***     

Semua begitu menikmati acara, lalu Arsen mulai mendekati Dhira yang sedang duduk sendirian. Laki laki itu, memasang senyum yang begitu indah.     

"Happy birthday," ucap Arsen.     

"Thanks Arsen," balas Dhira. Kedua nya lalu duduk bersama, tidak ada ucapan selanjutnya yang terjadi hanya diam itu lah yang mereka lakukan. Sungguh di saat seperti ini, tiba tiba jantung Dhira berdetak dengan sangat kencang, gadis itu begitu gugup dengan apa yang terjadi.     

"Kamu bakalan pergi ke luar negeri ya, berarti bakalan ninggalin aku," ucap Arsen.     

"Masih lama, masih ada kemungkinan untuk aku menolak hal itu." Senyum di bibir Arsen terbit ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Dhira, sungguh hal seperti itu adalah yang diinginkan oleh Arsen.     

Kedua nya lalu berbicara bersama, banyak hal yang mereka berdua bahas, hingga akhir nya jam sudah semakin malam, dan Baba Daffa juga meminta untuk semua anak anak untuk beristirahat, karena besok rencana nya mereka semua akan pergi bersama sama dengan yang lain.     

Saat ini Daffa dan Gina sedang berada di dalam kamar mereka, kedua nya duduk di sofa kamar tersebut, sudah banyak hal yang menjadi kebahagian kedua nya satu demi satu terwujud salah satu nya adalah kebersamaan mereka hari ini. "Terima kasih ya Mas, sudah membuat semua anak anak kita bahagia," ujar Gina.     

"Tidak perlu berterima kasih, ini semua adalah tanggung jawab Mas, sebagai kepala rumah tangga. Mas bahagia ketika melihat anak dan istri mas juga bahagia. Apa pun, yang mas lakukan semua adalah untuk kalian," balas Daffa.     

Kedua nya saling bertukar pikiran satu dengan lain nya, kebersamaan yang terjalin sungguh membuat keharmonisan kedua nya terjaga. Hubungan suami istri bukan hanya sebatas hubungan di atas ranjang saja. Namun, berbagi keluh kesah adalah cara untuk mencapai suatu hal nilai yang terjadi, dan itulah yang dilakukan oleh kedua. Bahkan sering kali, Daffa mengajak sang istri untuk bisa pergi bersama demi, membuat hubungan kedua nya lebih kondusif.     

Membina rumah tangga berada di titik seperti saat ini, benar benar membuat kedua nya banyak sekali belajar menjadi pasangan, anak, orang tua, kakak dan juga adik untuk kedua anak nya, yang memang dalam masa di mana banyak hal yang bisa saja terjadi. Sehingga pendekatan sebagai orang tua adalah hal yang baik untuk mereka.     

"Sekarang kita tidur, besok akan banyak hal yang terjadi," ajak Daffa. Senyum kebahagian, terbit di wajah Gina, wanita itu lalu menganggukkan kepala nya dan mulai beranjak dari tempat duduk menyusul sang suami yang sudah lebih dulu berjalan menuju tempat tidur. Namun, sebelum hal itu terjadi Gina duduk di depan kaca rias, wanita itu akan selalu melakukan perawatan untuk kulit nya supaya sang suami selalu betah dengan nya. "Mau kamu pake atau pun tidak, kamu tetap cantik sayang," puji Daffa. Mendengar hal itu membuat Gina tersenyum dengan begitu indah. Wanita itu segera menyelesaikan kegiatan nya dan itu bergabung dengan sang suami.     

***     

Pagi ini setelah selesai sarapan bersama, semua nya sudah siap dengan tas dan juga keperluan lain nya, hari ini kedua orang tua Dhira memberikan kejutan yang luar biasa, bagaimana tidak rencana awal hanya liburan bersama di villa kedua orang tua nya selama satu minggu, nyata nya tidak Daffa mengambarkan bahwa mereka akan ke Yogyakarta dan mendengar hal itu membuat semua nya begitu bahagia, sungguh liburan di sponsori seperti ini benar benar membuat mereka senang, apa lagi bis yang mereka gunakan begitu nyaman.     

"Bis pertama saja sudah nyaman, apa lagi bis kedua. Sungguh sangat nikmat," ujar salah satu teman Dhira.     

"Selamat pagi anak anak, seperti ini sungguh membuat kalian terkejut ya. Om sengaja melakukan semua ini, supaya membuat kalian terkejut Om juga sudah meminta izin langsung dengan kedua orang tua kalian. Pihak sekolah juga tahu, dengan kegiatan ini, tenang semua nya akan aman. Kita akan berada di bis yang berbeda dari kalian berangkat ke sini kemarin, hal itu dilakukan supaya bisa membuat kalian lebih nyaman. Jadi nikmati liburan kita bersama," ujar Daffa.     

Bis yang mereka gunakan adalah bis transportasi yang benar benar nyaman, bis yang setiap orang duduk sendiri sendiri, dengan tempat tidur masing masing, di bagian belakang ada ruangan di dalam bis untuk keluarga berkumpul.     

Satu demi satu mereka semua masuk, sungguh hal pertama yang terlihat adalah kemewahan, semua nya berdecak kagum dengan penampilan bis yang begitu indah. Setelah semua nya masuk, lima anggota Daffa yang sedang cuti ikut bersama, dalih berlibur bersama dengan keluarga mereka malahan lebih memilih untuk mengikuti Daffa.     

Tawa canda anak anak yang ada di dalam mobil, membuat Gina dan Daffa begitu senang, kedua nya tak jarang memamerkan kemesraan yang membuat mereka yang ada di sana langsung bersorak, melihat hal tersebut. Terlebih lagi, Arka yang sering malas dengan kedua orang tua nya yang tidak ingat dengan umur.     

"Gue sama Akbar kemarin ngomong berdua Na."     

"Ngomongin apaan, kalian kenapa nggak ajak aku," ucap Gina.     

"Lo baru datang gimana dong, jadi kemarin itu kita mengingat masa bucin dulu waktu di kampus, yang lo lagi hamil terus ada orang yang begitu khawatir," sindir Dewa. Pria itu sengaja melakukan hal itu, memancing Daffa supaya abang nya itu terus menerus bucin dengan sang sahabat.     

Namun, Daffa tidak akan memperdulikan ucapan yang dilakukan oleh adik nya tersebut. Daffa lebih memilih mengobrol dengan para anggota nya. "Mas ke sana sama mereka ya," ucap Daffa. Gina tersenyum lalu membalas ucapan dari sang suami dengan anggukkan kepala nya, setelah itu Daffa baru lah pergi menuju tempat duduk Galang dan juga Ares.     

Perjalan dari Bogor menuju Jogja sekitar menghabiskan waktu delapan jam hampir sembilan jam perjalan dengan kira kira jarak tempuh sekitar hampir enam ratus kilo meter, untuk mengisi kekosongan tersebut Daffa juga sudah meminta para teman anak nya untuk saling bermain games atau apapun namun, nyata nya mereka lebih memilih untuk menikmati fasilitas yang ada.     

Bagaimana mereka tidak nyaman, semua nya sudah di siapkan, bahkan di tempat duduk masing masing terdapat layar kecil yang digunakan untuk menonton , dan hal itu di manfaat kan dengan begitu baik oleh mereka semua.     

"Teman anak anak kapt, kenapa bening bening semua," ujar Ares. Pria yang sudah berumur namun, masih betah dengan kesendirian nya itu, selalu membuat mereka semua mengejek Ares. Bagaimana tidak jika yang lain nya, sudah memiliki anak bahkan sudah besar besar namun, Ares tidak setelah kematian sang istri ketika sedang berjuang melahirkan anak mereka, dan lebih naas lagi anak tersebut juga meninggal. Saat itu Ares adalah orang yang paling terpukul bahkan hampir saja pria itu ingin bunuh diri.     

Namun, beruntung nya Ares memiliki teman yang mau mendengarkan semua keluh kesah nya hingga membuat pria itu mengurungkan niat buruk tersebut. "Inget umur Res, udah tua masa nyari daun muda kasih mereka nya." Jawaban dari Galang membuat Ares hanya menatap kesal teman nya itu. Meskipun Ares belum menikah lagi tapi diri nya, juga tidak mungkin akan mencari istri yang lebih pantas menjadi anak nya.     

"Tenang Ares nggak mungkin akan milih anak SMA, karena ada satu wanita yang saat ini mengisi hati nya," balas Daffa. Sontak saja, hal itu membuat Galang heboh, bagaimana tidak hanya Daffa yang mengetahui semua nya namun, saat ini pria yang sudah seperti abang sendiri oleh Ares sudah membocorkan semua nya kepada Galang yang memiliki jiwa kepo luar biasa.     

Hingga ketiga mau tidak mau, Ares membongkar semua nya, satu demi satu bagaimana diri nya saat ini sedang mencoba mendekatkan diri dengan satu orang wanita yang menurut Ares begitu berbeda dari mendiang istri nya,     

"Nama nya Sonya, dia gadis cantik sudah dewasa juga, entah kenapa gue begitu senang melihat dia. Pekerjaan nya seorang guru di salah satu sekolah tempat keponakan gue sekolah, pertemuan terjadi karena gue antari Bella saat itu. Kalian tahu gimana Bella udah dekat sama gue, dan gue juga bahagia akan hal itu sehingga tidak banyak penolakan habis dinas gue langsung antar dia."     

Ares mulai menceritakan semua nya, sedangkan Galang dan juga Daffa fokus dengan penjelasan yang mereka lakukan, hal itu membuat Ares semakin bersemangat untuk bercerita. "Lambat laun akhir nya gue sama Sonya jadi dekat, cuman gue masih trauma Daff Lang, kalian berdua tahu bagaimana kondisi gue saat itu, rasa nya bayangan Intan melahirkan dan meninggal itu masih ada di depan mata gue. Dan hal itu membuat gue takut, gue benar benar takut jika hal seperti itu bisa kembali terjadi, rasa nya gue akan mati jika hal seperti itu terulang kembali," ucap Ares. Pria itu berusaha menahan rasa sesak di dalam dada nya, semua yang diri nya lakukan untuk bangkit mencoba melupakan kenangan buruk sangat lah sulit, meskipun hal itu harus terjadi. Karena Ares tahu, hal itu tidak mungkin di kenang kembali.     

"Gue yakin, lo bisa melewati semua nya dengan baik, gue juga yakin bahwa lo akan bisa melupakan kenangan buruk itu, lo itu hanya sedang berusaha untuk menjadi lebih baik," ucap Daffa.     

"Setuju … gue tahu Res, menjadi kuat itu sulit, tapi gue juga yakin, seperti apa yang diucapkan Daffa. Lo harus ingat, apapun yang terjadi, semua adalah jalan Tuhan untuk membuat kita bisa kembali bangkit dari sebuah keterpurukan yang terjadi. Ingat pelangi tidak akan pernah salah ketika diri nya datang untuk membuat semua orang bahagia."     

***     

Mereka semua saat ini, sedang berhenti di salah satu rumah makan yang akan selalu dikunjungi oleh semua orang jika pergi ke Jogja, Kafa dan Aris segera mengatur teman teman nya, mereka begitu menikmati semua fasilitas yang diberikan oleh kedua orang tua Dhira.     

"Kalian boleh makan apapun ya, jangan sungkan. Selamat istirahat kita di sini sekitar satu jam ya," ucap Gina.     

Mendengar hal itu membuat semua nya bersorak, mereka langsung menikmati semua hal yang terjadi, liburan seperti ini adalah suatu impian yang ingin sekali di wujudkan oleh Gina semasa kecil, wanita yang masih terlihat cantik meskipun usia nya sangat mantang itu, memiliki keinginan yang besar namun, karena Gina juga tidak ingin merepotkan kedua orang tua nya sehingga terjadi lah hal seperti ini, "Mas kita ke sana aja, aku udah minta pihak nya untuk menyiapkan tempat yang pas buat kita," ucap Gina.     

Tempat yang langsung menghadap ke sawah, membuat pemandangan yang terlihat begitu indah, makan di tempat tersebut sungguh menyenangkan, bahkan Samatha dan Kevin sudah bergabung dengan Arka di dekat sawah untuk mengabdikan banyak bidikan kamera.     

"Kamu ingat dengan kejadian di mana aku habis merasakan gagal menjadi seorang suami?" tanya Daffa.     

"Kejadian apa Mas?" tanya Gina.     

"Saat kita sedang bersama, terus tiba tiba troller Arka hampir saja di tabrak oleh mobil. Hal itu benar benar membuat aku sampai detik ini sang takut dengan troller bayi. Saat itu, jantung aku sangat takut, jika saja hal buruk terjadi mungkin aku akan jadi orang tua yang begitu ceroboh sayang," ucap Daffa.     

"Semua sudah terjadi Mas, dan semua nya baik baik saja, jadi tidak usah takut. Semua yang sudah terjadi, menjadi sebuah pembelajaran buat kita, sebagai orang tua untuk lebih berhati hati lagi dalam segala hal."     

Tak lama makanan yang mereka pesan telah sampai di tempat mereka duduk, segera Gina lalu memanggil ketiga anak tersebut. Samantha dan Kevin serta Artha lalu mendekat ke arah tempat yang saat ini ada Daffa dan juga Gina kedua anak itu memang lebih dekat dengan Gina dan juga Daffa, terkadang hal seperti ini sering membuat semua orang mengira bahwa Samantha dan juga Kevin adalah anak kandung dari Daffa dan Gina.     

Meskipun mereka berdua adalah keponakan namun rasa sayang yang diberikan oleh Gina kepada kedua nya sama besarnya seperti dirinya menyayangi Arka dan juga Dira.     

"Ayo di makan yang banyak pokoknya harus habis ini sengaja Bunda pesan buat kalian semua," ucap Gina.     

Ketiganya bersorak bahagia ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Gina mereka bertiga lalu mulai menyantap makanan yang ada di depan mereka saat ini. Gina dengan telaten nya menyiapkan makanan untuk sang suami, setelah kebutuhan Daffa selesai barulah diri nya menyiapkan makanan untuk diri nya sendiri.     

Sedangkan di meja yang terpisah Akbar dan Dewa sudah saling berbicara bahkan suara tawa mereka membuat beberapa meja lainnya menoleh ke arah mereka. Kedua pasangan tersebut akan selalu seperti ini jika mereka sedang liburan bersama anak anak mereka lebih nyaman bersama dengan orang lain dibandingkan dengan kedua orang tua nya sendiri.     

Bukan tanpa sebab Kenapa mereka seperti itu Dewa yang begitu sering mengekang Samantha membuat anaknya itu lebih nyaman bersama dengan Dafa dan juga Gina yang begitu baik meskipun kedua orang tersebut juga sempat dibenci oleh Samantha karena membuat Dira bersedih. Sedangkan Kevin merasa lebih aman berada dengan Dafa daripada dengan Akbar padahal Akbar adalah Papanya.     

Setelah selesai makan siang bersama mereka semua menikmati begitu indahnya pemandangan yang ada di tempat makan tersebut, sawah sawah yang sudah menguning membuat diri nya terlihat begitu indah beberapa teman Dira mulai mengajak Dira untuk berfoto di sana, tak lupa hal tersebut dimanfaatkan oleh Arsen untuk keduanya bisa memiliki foto bersama.     

"Buruan sini biar gue yang fotoin ini bagus banget," ucap Mira.     

Arsen lalu menarik tangan di rada mulai mengajak gadis tersebut untuk berfoto bersama, banyak bidikan kamera yang merekam bagaimana kebersamaan mereka berdua di sana. Setelah selesai berfoto bersama Arsen Dira lalu melanjutkan kegiatannya bersama dengan para teman teman lain nya.     

***     

Sekarang mereka semua sudah naik ke dalam bis kembali, perjalanan akan kembali dilanjutkan semua orang sudah masuk ke dalam biliknya masing masing begitu juga dengan ke-6 orang dewasa tersebut sedangkan para anggota Daffa masih menikmati begitu indahnya alam sekitar selama di perjalanan.     

Senyum kebahagiaan tidak pernah luntur dari wajah Dira gadis itu begitu menikmati hari hari kebahagiaan yang terus mengalir sepanjang hari terlebih hari ini merupakan begitu banyak kebahagiaan di dalam hati Dira dirinya bisa pergi bersama seluruh keluarga dan juga teman teman nya.     

"Kak Gaby jika kamu melihat kami hari ini semoga kamu juga bisa merasakan kebahagiaan yang saat ini kami rasakan. Sungguh kehilangan dirimu yang merupakan sosok kakak yang luar biasa, wanita kuat yang selalu berjuang demi bisa sembuh. Kamu adalah kakak terbaik yang aku miliki hingga akhirnya kamu menyerah dan pergi meninggalkan kami semua. Kak di sini kami sudah bahagia lihatlah kebahagiaan kami dari atasannya suatu saat nanti kita akan bertemu dan berkumpul kembali." Ucapan yang dilontarkan oleh Dira di dalam hatinya tersebut benar-benar menyentuh diri, bagi Dira bangkit dalam keterpurukan ketika dirinya harus kehilangan sosok seorang kakak yang luar biasa adalah sesuatu hal yang sangat sulit untuk bangkit. Namun, berkat semua dukungan dari orang disekitar membuat Dira menjadi di sosok wanita yang begitu kuat seperti Gaby.     

Pukul 18.00 sore mereka sudah sampai di salah satu penginapan yang disiapkan oleh Daffa. Perjalanan yang begitu melelahkan membuat mereka semua diminta oleh Daffa untuk segera masuk ke dalam kamar mereka masing masing supaya bisa beristirahat.     

"Kalian bisa pilih mau kamar Seperti apa di sini ada yang satu kamar itu bisa berdua orang atau satu kamar bisa bertiga orang semua nya tinggal kalian pilih om dan tante sudah menyiapkan semua nya," ucap Gina.     

Mereka semua lalu berjalan menuju kamar mereka masing-masing sungguh definisi sultan yang sesungguhnya sangat terlihat dan terekam dengan jelas bagaimana fasilitas yang diberikan oleh kedua orang tua Dira untuk para teman teman nya sebagai hadiah liburan yang begitu menyenangkan.     

Mereka semua sangat merasa bersyukur memiliki teman seperti Dira yang mempunyai keluarga yang baik bahkan Daffa dan juga Gina tidak pernah membedakan mereka semua satu demi satu semua sama dimata keduanya.     

"Mari om dan tante kita pamit masuk ke kamar dulu," ucap Mira. Setelah mengatakan hal tersebut mereka semua berbondong bondong masuk ke dalam kamar mereka masing masing.     

"Kakak juga istirahat ya nanti malam kita mau makan malam bersama," ucap Gina. Dira langsung menganggukan kepalanya dirinya lalu segera mengikuti kemana ketiga sahabatnya itu masuk. Satu kamar sudah disiapkan oleh Gina untuk anak nya karena diri nya tahu Dhira pasti akan bersama dengan teman teman nya.     

##     

Selamat membaca dan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.